Pengurus PWI Pusat 2025–2030 Resmi Dikukuhkan di Monumen Pers Solo, Menkomdigi: Pers Harus Jadi Cahaya Kebenaran dan Perekat Bangsa

Rangkaian agenda besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat memasuki puncaknya hari ini dengan prosesi pengukuhan pengurus masa bakti 2025–2030 yang digelar di Auditorium Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, hadir langsung untuk melantik dan memberikan arahan kepada jajaran pengurus baru.

Sejak Jumat (3/10) malam, jajaran pengurus pusat terpilih terlebih dahulu mengikuti orientasi di Hotel Sahid Jaya Solo. Orientasi tersebut membahas konsolidasi internal, penajaman visi-misi, serta strategi organisasi dalam menghadapi tantangan dunia pers di era digital. Pagi tadi, prosesi pengukuhan diawali dengan laporan panitia, pembacaan susunan pengurus, pengukuhan resmi, pidato Ketua Umum PWI, dan dilanjutkan dengan arahan Menkomdigi.

Dalam pidatonya, Ketua Umum PWI Pusat periode 2025–2030, Akhmad Munir (Cak Munir), menegaskan komitmen pengurus untuk memperkuat kompetensi wartawan, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, serta meningkatkan peran pers dalam melawan arus disinformasi. “Pengukuhan di Monumen Pers memiliki makna historis, karena di tempat inilah para pendiri PWI dahulu menyatukan tekad untuk menjaga marwah pers nasional. Momentum ini harus kita warisi sebagai semangat perjuangan sekaligus pengabdian bagi bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa pemerintah tidak sedikitpun akan melakukan intervensi terhadap independensi PWI, melainkan memposisikan diri sebagai mitra strategis dalam menjaga ekosistem pers. “Pers harus menjadi cahaya kebenaran, perekat bangsa, dan pilar demokrasi. Di tengah derasnya arus disinformasi dan supremasi kecerdasan buatan, peran wartawan semakin penting untuk merawat keadaban publik,” tegas Meutya.

Usai prosesi pengukuhan, acara dilanjutkan dengan talkshow bertajuk “Merawat Keadaban Bangsa di Tengah Desakan Epidemi Disinformasi dan Supremasi Kecerdasan Buatan”. Hadir sebagai narasumber Wamen Komdigi Nezar Patria, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, serta Ketua Dewas LPP TVRI Agus Sudibyo, dengan moderator Ketua Forum Pemred, Retno Pinasti. Talkshow ini memperkaya wawasan pengurus dan insan pers mengenai tantangan strategis yang dihadapi media nasional.

Malam nanti, rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Gala Dinner di Loji Gandrung Surakarta yang juga akan diisi pengarahan oleh Wali Kota Surakarta. Agenda ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan pemerintah daerah kepada PWI yang memilih Kota Solo sebagai tuan rumah momentum bersejarah ini.

Menariknya, dalam struktur pengurus baru PWI Pusat 2025–2030, sejumlah jurnalis senior asal Jawa Timur turut menempati posisi penting. Di antaranya Joko Tetuko Abdul Latif sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi, Dhimam Abror sebagai Ketua Dewan Pakar, Erwin Muhammad sebagai Wakil Ketua II Komisi Wartawan Olahraga, Imawan Mashuri sebagai Anggota Dewan Penasihat, Supardi Jardy sebagai Wakil Direktur Anti Kekerasan Wartawan, serta Eko Pamuji sebagai Wakil Direktur Uji Kompetensi Wartawan. Kehadiran mereka menegaskan kuatnya kontribusi Jawa Timur dalam mengawal profesionalitas, etika, dan keberlanjutan organisasi pers di tingkat nasional.

Dengan prosesi pengukuhan ini, PWI Pusat resmi menandai periode kepemimpinan baru yang diharapkan dapat membawa semangat rekonsiliasi, profesionalitas, dan penguatan peran pers dalam menjaga demokrasi serta persatuan bangsa.